Selasa, 08 Maret 2011

DRAMA

Pengertian Drama
Drama adalah suatu aksi atau perbuatan yang dipertunjukkan dalam suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.
Jenis - Jenis Drama
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1.Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.
2. Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya.
Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :
1. Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.
2. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.
3. Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.
4. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
5. Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
6. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
7. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
8. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
9. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.
10. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang. Dan lain sebagainya.
Alur
Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Alur terdiri atas beberapa bagian :
(a) Paparan (exposition), yakni tahap cerita tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan awal cerita. Pada tahap ini pengarang sudah mengenalkan tokoh, latar, dan suasana.
(b) Ransangan (inciting moment), yakni munculnya peristiwa yang mengawali timbulnya gawatan.
(c) Gawatan (rising action), yakni tahapan cerita yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita mulai bergerak. Pada tahap ini sudah mulai ada tanda-tanda konflik yang terjadi antartokoh atau mungkin antara tokoh dengan dirinnya.
(d) Pertikaian (conflict), yaitu mulai munculnya perselisihan antartokoh atau tokoh dengan dirinya sendiri, tetapi belum diselesaikan.
(e) Perumitan (complication), yakni tahapan cerita yang melukiskan konflik mulai memuncak.
(f) Klimaks (climax), yaknik tahapan cerita yang melukiskan konflik mencapai puncaknya.
(g) Peleraian (falling action), yakni tahapan alur yang melukiskan pemecahan masalah dari konflik yang ada.
(h) Penyelesaian (denouement), yakni tahapan alur yang melukiskan akhir suatu cerita yang merupakan penyelesaian masalah.
Macam-macam Alur :
· Alur mundur : jalinan peristiwa dari masa kini ke masa lalu.
· Alur maju : jalinan peristiwa dari masa lalu ke masa kini
· Alur gabungan : gabungan dari alur maju dan alur mundur secara bersama-sama.
PENOKOHAN
Penokohan adalah pemberian watak terhadap pelaku-pelaku cerita dalam sebuah karya sastra. Tokoh Cerita terdiri atas :

1. Peran Protagonis
Peran protagonis adalah peran yang harus mewakili hal-hal positif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang disakiti, baik, dan menderita sehingga akan menimbulkan simpati bagi penontonnya. Peran protagonis ini biasanya menjadi tokoh sentral, yaitu tokoh yang menentukan gerak adegan.

2. Peran Antagonis
Peran antagonis adalah kebalikan dari peran protagonis. Peran ini adalah peran yang harus mewakili hal-hal negatif dalam kebutuhan cerita. Peran ini biasanya cenderung menjadi tokoh yang menyakiti tokoh protagonis. Dia adalah tokoh yang jahat sehingga akan menimbulkan rasa benci atau antipasti penonton.

3. Peran Tritagonis
Peran tritagonis adalah peran pendamping, baik untuk peran protagonis maupun antagonis. Peran ini bisa menjadi pendukung atau penentang tokoh sentral, tetapi juga bisa menjadi penengah atau perantara tokoh sentral. Posisinya menjadi pembela tokoh yang didampinginya. Peran ini termasuk peran pembantu utama.

Suban membagi karakter menjadi tiga bagian menurut kedudukannya dalam cerita.

1. Karakter Utama (Main Character)
Karakter utama adalah karakter yang mengambil perhatian terbanyak dari pemirsa dan menjadi pusat perhatian pemirsa.. Karakter ini juga paling banyak aksinya dalam cerita.

2. Karakter Pendukung (Secondary Character)
Karakter pendukung adalah orang-orang yang menciptakan situasi dan yang memancing konflik untuk karakter utama. Kadang-kangan karakter pendukung bisa memainkan peranan yang membantu karakter utama. Misalnya sebagai orang keparcayaan karakter utama. Contohnya, sebagai sopir atau bodyguard.

3. Karakter Figuran (Incedental Character)
Karakter ini duperlukan untuk mengisi dan melengkapi sebuah cerita. Mereka serin disebut figuran, karena yang dibutuhkan figuran saja. Mereka sering tampil tanpa dialog. Kalaupun ada, dialognya hanya bersifat informatif. Biasanya mereka digunakan dalam adegan-adegan kolosal dan keramaian. Atau jika tidak kolosal, biasanya mereka memegang profesi di dalam pelayanan umum, misalnya sopir taksi, pembantu, atau petugas di pom bensin.

Blocking
Bloking adalah aturan berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain penampilan pemain tidak menjemukan.
Panggung
Panggung adalah tempat para actor memainkan drama.
Latar
Latar adalah bagian dari cerita yang menjelaskan waktu dan tempat kejadian ketika tokoh mengalami peristiwa.
1. Latar sosial : Latar yang berupa waktu, suasana, masa, bahasa
2. Latar fisik : latar yang berupa benda- benda di sekitar tokoh misal rumah, ruang dapur, tamu, rumah, sawah hutan.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Drama
Seorang aktor dikatakan baik apabila ia
· sanggup membawakan dialog sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya.
· Dialog itu bisa terdengar (volume baik), jelas (artikulasi baik), dimengerti (lafal benar), dan aktor bisa menghayati sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah.
· KONSENTRASI
Konsentrasi secara umum berarti "pemusatan". Dalam teater kita mengartikannya dengan pemusatan pikiran terhadap alam latihan atau peran-peran yang akan kita bawakan agar kita tidak terganggu dengan pikiran-pikiran lain, sehingga kita dapat menjiwai segala sesuatu yang kita kerjakan.
· PERNAPASAN
Seorang artis panggung, baik itu dramawan ataupun penyanyi, maka untuk memperoleh suara yang baik ia memerlukan pernapasan yang baik pula. Oleh karena itu ia harus melatih pernapasan/alat-alat pernapasannya serta mempergunakannya secara tepat agar dapat diperoleh hasil yang maksimum, baik dalam latihan ataupun dalam pementasan.
· VOKAL
Untuk menjadi seorang pemain drama yang baik, maka dia harus mernpunyai dasar vokal yang baik pula. "Baik" di sini diartikan sebagai berikut:
- dapat terdengar (dalam jangkauan penonton, sampai penonton, yang paling belakang),
- jelas (artikulasi/pengucapan yang tepat),
- tersampaikan misi (pesan) dari dialog yang diucapkan, dan
- tidak monoton.
· ARTIKULASI
Artikulasi yang dimaksud adalah pengucapan kata melalui mulut agar terdengar dengan baik dan benar serta jelas, sehingga telinga pendengar/penonton dapat mengerti pada kata kata yang diucapkan.
· GESTIKULASI
Gestikulasi adalah suatu cara untuk memenggal kata dan memberi tekanan pada kata atau kalimat pada sebuah dialog. Jadi seperti halnya artikulasi, gestikulasi pun merupakan bagian dari dialog, hanya saja fungsinya yang berbeda. Gestikulasi tidak disebut pemenggalan kalimat karena dalam dialog satu kata dengan satu kalimat kadang kadang memiliki arti yang sama.
· INTONASI
Seandainya pada dialog yang kita ucapkan, kita tidak menggunakan intonasi, maka akan terasa monoton, datar dan membosankan. Yang dimaksud intonasi di sini adalah tekanan tekanan yang diberikan pada kata, bagian kata atau dialog. Dalam tatanan intonasi, terdapat tiga macam, yaitu:
1. Tekanan Dinamik (keras lemah)
2. Tekanan Nada (tinggi)
3. Tekanan Tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar