Rabu, 30 November 2011

DIFUSI




A.       Judul : Difusi

B.        Tujuan :
a)      Untuk mengetahui proses difusi pada air panas, air dingin dengan teh celup.
b)      Untuk  mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan difusi.

C.       Landasan Teori :
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi.

D.       Alat dan Bahan :

·         Gelas
·         Stopwatch
·         Air panas
·         Air dingin
·         Teh celup

E.        Cara Kerja :

1)      Siapkan masing-masing 2 buah gelas akua bekas.
2)      Tuangkan setengah gelas air panas dan air dingin ke dalam masing-masing gelas.






Air Panas dan Air Dingin
 
 






3)      Celupkan 1 sachet teh celup ke masing masing gelas yang berisi air panas dan air dingin.
4)      Amati perubahan warna air yang ada di dalam masing-masing gelas
5)      Hitunglah kecepatan tiap 2 menit saat terjadinya perubahan warna pada masing-masing gelas
6)      Tuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang tersedia

F.        Hasil Pengamatan
 






                                          1 Menit                                                                  2 Menit







                                           3 Menit                                                                    4 Menit
 







5 Menit
NO
CAIRAN
PERUBAHAN WARNA / MENIT
1
2
3
4
5
1
Air Panas + Teh Celup
Air pada dasar gelas sudah mulai mencoklat


Kecoklatan
Coklat
Coklat Kemerahan
Coklat Tua Kemerahan
2
Air Dingin + Teh Celup
Putih Pucat
Putih Pucat namun sudah mulai kekuningan
Kuning kecoklatan pucat
Kecoklatan
Coklat muda

G.       Pembahasan Soal

1)      Apa yang terjadi jika teh celup dicelupkan ke dalam masing-masing gelas? Mengapa demikian?

Jawab :
Teh mulai menyebar di air perlahan karena proses difusi sedang berlangsung. Molekul zat dari teh berpindah secara spontan mengikuti gradient konsentrasi dari konsentrasi zat tinggi (teh) ke konsentrasi rendah (air putih).


2)      Perubahan warna apa yang terjadi saat proses difusi?

Jawab :
Sebelum dicelupkan teh, air berwarna bening. Setelah dicelupkan air perlahan-lahan berwarna coklat kemerahan.

3)      Berdasarkan pengamatan pada masing-masing gelas, mana yang memiliki waktu yang lebih cepat dalam proses difusi? Mengapa demikian?

Jawab :
Gelas yang berisi air panas lebih cepat terjadi proses difusinya karena suhu air panas lebih tinggi dibandingkan air dingin.

4)      Buatlah Kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan!

Jawab :
Bahwa, kantung teh menyebarkan teh keseluruh volume air di gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air), hingga kerapatan zat tersebut merata. Kantong teh yang dicelupkan ke air panas lebih cepat proses difusinya dibandingkan dengan air dingin.




















OSMOSIS

A.    Judul  : Osmosis

B.     Tujuan :
Untuk mengetahui proses osmosis yang terjadi pada membran sel.

C.    Landasan Teori :
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
 
D.     Alat dan Bahan
·   Sebuah statif sederhana
·   Kawat
·   Kantung dari umbi kentang
·   Sumbat karet dari sandal jepit
·   Selang plastik berukuran 30 cm
·   Gelas Aqua bekas
·   Lem Alteco
·   Sendok
·   Cutter
·   Larutan gula 20 %

E.           Cara Kerja
1)   Siapkan sebuah papan dan sebuah besi.
2)   Bengkokan ujung besi kurang lebih 5 cm dan pakukan pada papan.
3)   Buatlah kantong dari umbi kentang dengan cutter dan sendok



4)   Buatlah sumbat karet dari sandal jepit bekas dan buatlah lubang di tengah tepat selang menempel.
 





5)      Masukan larutan gula 20 % ke dalam kantong umbi kentang
6)      Tutuplah kantong umbi kentang dengan sumbat karet (yang telah dimasukan selang plastik pada bagian tengah sumbat tersebut)
7)      Oles alteko pada permukaan sumbat karet agar tidak terjadi kebocoran.
8)      Isi gelas dengan air ¼ gelas.
9)      Amati dan ukur kenaikan air karena proses osmosis.


F.        Hasil Pengamatan
Pengamatan
Waktu
Kenaikan Air di dalam Selang
1
5 menit pertama
0.8 cm
2
5 menit kedua
1.5 cm
3
5 menit ketiga
2.8 cm

 








         5 Menit Pertama                              5 Menit Kedua                               5 Menit Ketiga





G.       Pembahasan Soal


1)       Kenaikan air dalam selang menunjukan proses apa?
Jawab :
Osmosis.

2)      Apa yang menyebabkan kenaikan air di dalam selang?
Jawab :
Kegiatan osmosis. Air dalam selang mengalami kenaikan karena perpindahan air melalui membran permeabel selektif yaitu kantung kentang dari bagian yang lebih encer yaitu air di gelas akua tempat kentang di celupkan ke bagian yang lebih pekat yaitu di dalam kantung kentang yang berisi air gula.


3)      Apa fungsi kantong kentang pada percobaan diatas?

Jawab :
Sebagai aktualisasi dari membran selektif permiabel.


4)      Bandingkan dengan proses difusi pada percobaan 1, mana yang lebih cepat perpindahan zat melalui difusi atau osmosis. Diskusikan dengan teman-temanmu!

Jawab :
Difusi lebih cepat perpindahan zatnya dibandingkan osmosis.


5)      Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan!

Jawab :
Bahwa, air yang berada di sekitar kantung kentang  yang berisi air gula dapat menembus masuk ke kentang tersebut sehingga lama kelamaan volume air gula dan air yang menembus tadi memenuhi kantung kentang dan akhirnya terdorong ke selang. Peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai peristiwa osmosis.

Reaksi Eksoterm Dan Reaksi Endoterm




A.        Landasan Teori
          Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Pernyataan ini disebut Hukum Kekekalan Energi. Energi juga dapat mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya.
          Sistem merupakan segala hal yang diteliti perubahan energinya. Sementara itu, Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar sistem. Contoh sistem dan lingkungan dapat diamati pada air teh panas dalam gelas. Air teh panas merupakan sistem, sementara gelas sebagai wadahnya termasuk lingkungan.
          Energi panas (kalor) mengalami perpindahan melalui dua cara yaitu; Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm.

B.        Tujuan
          Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengamati bagaimana Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm.

C.        Alat dan Bahan
1.         Tabung reaksi
2.         Spatula
3.         Penjepit tabung reaksi
4.         Spiritus
5.         3 cm3 larutan HCL 2 M
6.         Potongan pita Mg
7.         Kristal Barium Hidroksida (Ba(OH)2.8H2O)
8.         Kristal Amonium Klorida (NH4Cl)
9.         Serbuk Belerang
10.      Serbuk besi

D.        Cara Kerja
1.         Masukkan kurang lebih 3 cm3 larutan asam klorida (HCL) 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 4 cm. Amati perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi.
2.         Masukkan kristal barium hidroksida (Ba(OH)2.8H2O) sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal amonium klorida (NH4Cl) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul. Catat pengamatan Anda.
Catatan: Perhatikan cara mencium/membaui gas.
3.         Campurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak 2 spatula. Masukkan campuran itu ke dalam tabung tabung reaksi. Panaskan tabung itu sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat pengamatan Anda.

E.        Hasil Pengamatan
No.
Kegiatan
Pengamatan
1.




2.







3.
a.   Pencampuran Mg dengan HCL




a.    Pencampuran (Ba(OH)2.8H2O) dan (NH4Cl)


b.    Pembauan gas



a.    Pemanasan campuran Fe dan S



b.    Ketika pemanasan dihentikan

Setelah terjadi pencampuran Mg dengan HCl, gelas kimia yang awalnya bersuhu normal menjadi terasa terasa panas.

Setelah pencampuran (Ba(OH)2.8H2O) dan (NH4Cl) gelas kimia yang awal bersuhu normal menjadi terasa dingin.

Setelah pencampuran, baunya terasa menyengat (sangat berbau).


Setelah dilakukan pemanasan dengan spiritus serbuk berubah menjadi berwarna hitam dan akhirnya berpijar.

Campuran serbuk Fe dan S lama kelamaan mengeras.
F.        Pertanyaan/Analisis Data
1.     Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, dan 3?
Jawab:
·      Percobaan (1) : tabung reaksi terasa bertambah panas yang menunjukkan terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan.
·      Percobaan (2) : tabung teraksi terasa dingin, hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia ditandai dengan ada perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.
·      Percobaan (3) : ketika dipanaskan dengan spiritus campuran serbuk belerang dan serbuk besi sedikit demi sedikit berubah menjadi hitam dan kemudian berpijar kemerah-merahan, hal ini membuktikan adanya perpindahan kalor.
.
2.     Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang Anda harapkan terjadi dengan suhu campuran pada (1) dan (2)?
Jawab:
Pada percobaan 1 : suhu campuran berkurang
Pada percobaan 2 : suhu campuran bertambah

3.     Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (produk) dibandingkan dengan jumlah energi zat pereaksi (reaktan) pada reaksi (1), (2), dan (3), jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama?
Jawab:
·      Jumlah entalpi hasil reaksi (produk) pada reaksi (1) lebih kecil dibandingkan jumlah energi zat pereaksi (reaktan), karena terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan.
·      Jumlah entalpi hasil reaksi (produk) pada reaksi (2) lebih besar dibandingkan jumlah energi zat pereaksi (reaktan), hal ini terjadi karena
adanya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.
·      Dan jumlah entalpi hasil reaksi (produk) pada reaksi (3) sama seperti pada reaksi (1), hasil reaksinya lebih kecil dibandingkan jumlah energi zat pereaksi (reaktan). Hal ini karena adanya perpindahan kalor/energi dari sistem ke lingkungan.

4.     Gambarkan dengan tingkat energi untuk ketiga reaksi di atas.
Jawab:
·      Percobaan 1
Mg(s) + HCl(aq)           MgCl2(aq) + H2(g)
H
 
 








·      Percobaan 2
Ba(OH)2.8H2O + NH4Cl           BaCl + NH4OH + H2O
H
 
ΔH = H2 – H1 > 0
 

 
 
















·      Percobaan 3
Fe + S           FeS
ΔH = H2 – H1 < 0
 
 








5.     Simpulkanlah pengertian reaksi eksoterm dan endoterm.
Jawab:
·      Reaksi eksoterm adalah perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor dilepaskan sistem ke lingkungan.
·      Reaksi endoterm adalah perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor di lepas oleh lingkungan dan diserap oleh sistem.

G.        Pembahasan
                 Apa yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm? Reaksi eksoterm terjadi jika dalam reaksi tersebut terjadi pembebasan panas dari sistem ke lingkungan sehingga lingkungan bertambah. Pada reaksi eksoterm, entalpi produk lebih kecil dibandingkan entalpi pereaksi/reaktan (H2 < H1) dan juga perubahan entalpi (ΔH) bernilai negatif. Reaksi endoterm terjadi jika sistem menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih rendah. Pada reaksi endoterm, entalpi produk lebih besar dibandingkan entalpi peraksi/reaktan (H2 > H1) dan perubahan entalpi (ΔH) bernilai positif.




H.        Kesimpulan
                 Jadi kesimpulannya, pada reaksi eksoterm sistem melepas kalor yang berakibat entalpi sistem berkurang. Hal ini berlaku pada percobaan satu. Pencampuran Mg(s) + HCl(aq) mengakibatkan gelas kimia terasa panas yang artinya pada reaksi tersebut sistem telah melepas kalornya dan kalor lingkungan menyerap. Sedangkan, reaksi endoterm terjadi karena sistem menyerap kalor dari lingkungan sehingga kalor lingkungan bertambah dan kalor sistem berkurang.
                 Pada percobaan dua, yaitu Ba(OH)2.8H2O + NH4Cl, tabung reaksi terasa dingin yang menunjukkan bahwa pada reaksi tersebut lingkungan telah melepas kalor dan sistem menyerap kalor tersebut. Terlihat bahwa kalor lingkungan berkurang dan kalor sistem bertambah. Reaksi eksoterm umumnya berlangsung spontan, sedangkan reaksi endoterm tidak.